Perceptions of Tourists and Key Individuals on Ecotourism Management in Lampung Mangrove Center

Authors

  • Dendy Prasetyo Jurusan Kehutanan, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung
  • Arief Darmawan Jurusan Kehutanan, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung
  • Bainah Sari Dewi Jurusan Kehutanan, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung

DOI:

https://doi.org/10.23960/jsl1722-29

Abstract

Lampung has some spots of mangrove forests which one of them namely Lampung Mangrove Center (LMC). LMC has a potential resources for ecotourism development on the condition that the management is running well. This research aims to analyze the perceptions of key individuals and tourists about ecotourism management. Research location was in Lampung Mangrove Center, Margasari Village, East Lampung District. Snowball sampling interview and literature study was conducted in April 2017. This study resulted different perception of key individuals and tourists about ecotourism in Margasari Village. Key individuals assessed the management has been running well (100%), but the tourists rated the management is still bad (80%). The entire tourists (100%) requested the need for improvement for ecotourism infrastructure. The existing issues of ecotourism development in Margasari Village, according to tourists and key individuals were minimal access to public transport, less synergize between district government with the community for ecotourism management, and bad image of East Lampung district as conflict areas of sand mining.

Keywords: Margasari village, ecotourism, mangrove forest, perception.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Ariftia IR., Qurniati R., dan Herwanti S. 2014. Nilai Ekonomi Total Hutan Mangrove Desa Margasari Kecamatan Labuhan Maringgai Kabupaten Lampung Timur. Jurnal Sylva Lestari 2(3): 19-28.
Budiharsono, S. 2001. Teknik Analisis Pembangunan Wilayah Pesisir dan Lautan. Jakarta: Pradnya Pramita. 159 Hal.
Cesario EA., Qurniati R. dan Yuwono BS. 2015. Partisipasi masyarakat dalam pelestarian hutan mangrove di Desa Margasari Kecamatan Labuhan Maringgai Kabupaten Lampung Timur. Jurnal Sylva Lestari 3(2): 21-30.
Dewi SB., Hilmanto R., dan Herison A. 2016. Lampung Mangrove Center; Upaya Riset dan Pengabdian untuk Bangsa.Yogyakarta. Plantaxia. 31 Hal.
Fernando JLS., dan Shariff MN. 2013. Wetland ecotourism in Sri Lanka: Issues and challenges. Malaysian Journal of Society and Space 9(4): 99 – 105.
Friess AD. 2017. Ecotourism as a Tool for Mangrove Conservation. Sumatra Journal of Disaster, Geography and Geography Education 1(1): 24-35.
Harianto PS., Dewi SB. dan Wicaksono MD. 2015. Mangrove Pesisir Lampung Timur Upaya Rehabilitasi dan Peran serta Masyarakat. Plantaxia. Yogyakarta. 24 Hal.
Hijriati E. dan Mardiana R. 2014. Pengaruh Ekowisata Berbasis Masyarakat terhadap Perubahan Kondisi Ekologi, Sosial dan Ekonomi Di Kampung Batusuhunan, Sukabumi. Jurnal Sosiologi Pedesaan 2 (3): 146-159.
Julia D. 2016. Studi Tentang Pengawasan Hutan Mangrove oleh Dinas Kehutanan di Kota Tarakan. eJournal Pemerintahan Integratif 4(2): 155-165.
Kustanti A., Nugroho B., Nurrochmat RD., dan Okimoto Y. 2014. Evolusi Hak Kepemilikan dalam Pengelolaan Ekosistem Hutan Mangrove Di Lampung Mangrove Center. Jurnal Risalah Kebijakan Pertanian dan Lingkungan 1(3): 143-158.
Nawawi A. 2013. Partisipasi Masyarakat dalam Pengelolaan Wisata Pantai Depok di Desa Kretek Parangtritis. Jurnal Nasional Pariwisata 5(2): 103-109.
Nugraha B., Banuwa IS., dan Widagdo S. 2015. Perencanaan Lanskap Ekowisata Hutan Mangrove di Pantai Sari Ringgung Desa Sidodadi Kecamatan Padang Cermin Kabupaten Pesawaran. Jurnal Sylva Lestari 3(2): 53-66.
Sedarmayanti. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia. Penerbit PT. Refika Aditama. Bandung. Pamungkas G. 2013. Ekowisata Belum Milik Bersama: Kapasitas Jejaring Stakeholder dalam Pengelolaan Ekowisata (Studi Kasus: Taman Nasional Gunung Gede Pangrangno). Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota 24(1): 49-64.
Priyanto. 2012. Dalam Berita. 48% hutan “Mangrove” di Lampung rusak. Harian Lampung Post. Di akses pada 2 Januari 2017, pukul 16.30 WIB. http://Watala.org/new/?p=156.
Rahmayani H. 2015. Ekowisata Mangrove Sebagai Kawasan Perlindungan Sumberdaya Alam Dan Nilai Budaya Di Bandar Bakau Kota Dumai. Jurnal Jom FISIP 2(1): 1-15.
Saputra ES. dan Setiawan A. 2014. Potensi Ekowisata Hutan Mangrove di Desa Merak Belantung Kecamatan Kalianda Kabupaten Lampung Selatan. Jurnal Sylva lestari 2(2): 49-60.
Sari IR. 2015. Partisipasi Masyarakat dalam Pengembangan Seloringgit Ecoturism di Dusun Mendiro Desa Panglungan Kecamatan Wonosalam. Jurnal Swara Bhumi 2(3): (42-50).
Satria D. 2009. Strategi Pengembangan Ekowisata Berbasis Ekonomi Lokal Dalam Rangka Program Pengentasan Kemiskinan di Wilayah Kabupaten Malang. Journal of Indonesian Apllied Economics 3(1): 37-47.
Silalahi U. 2009. Metode Penelitian Sosial. Bandung. PT. Refika Aditama. 518 Hal.
Suchaina. 2014. Pengaruh Kualitas Fasilitas Sarana Dan Prasarana Terhadap Peningkatan Jumlah Pengunjung Wisata Danau Ranu Grati. Jurnal Psikologi 2(2): 89-109. Suwantoro G. 1997. Dasar-dasar Pariwisata. Penerbit Andi. Yogyakarta. 108 Hal.
Trigantiarsyah R., dan Mulyadi, H. 2012. Pengembangan Produk Wisata Dengan Menggunakan Teknik Tourism Opportunity Spectrum Terhadap Keputusan Berkunjung (Survei Pada Pengunjung Cukang Taneuh/Green Canyon Kabupaten Ciamis). Tourism and Hospitality Essentials (THE) Journal 2(1): 157-177.
Yuliasamaya, Darmawan A. dan Hilmanto R. 2014. Perubahan Tutupan Hutan Mangrove di Pesisir Kabupaten Lampung Timur. Jurnal Sylva Lestari 2(3): 111-124.

Downloads

Published

08-02-2019

How to Cite

Prasetyo, D., Darmawan, A., & Dewi, B. S. (2019). Perceptions of Tourists and Key Individuals on Ecotourism Management in Lampung Mangrove Center. Jurnal Sylva Lestari, 7(1), 22–29. https://doi.org/10.23960/jsl1722-29

Issue

Section

Articles

Statistics

 Abstract views: 183 times
 PDF downloaded: 174 times

Metrics