Private Forest Management in Tulang Bawang Barat

Authors

  • Early Anatika Magister Ilmu Kehutanan, Pascasarjana Universitas Lampung
  • Hari Kaskoyo Magister Ilmu Kehutanan, Pascasarjana Universitas Lampung
  • Indra Gumay Febryano Magister Ilmu Kehutanan, Pascasarjana Universitas Lampung
  • Irwan Sukri Banuwa Magister Ilmu Kehutanan, Pascasarjana Universitas Lampung

DOI:

https://doi.org/10.23960/jsl1742-51

Abstract

Community forests have important values for rural communities. The purpose of this study is to determine the social and economic characteristics of the community that affect community forest management in Tulang Bawang Barat Regency. The study was conducted for 2 months in August to September 2016 in the Tulang Bawang Barat Regency, Lampung Povince. Data was collected by field observations, interviews, and questionnaires. The total number of respondents in this study was 50 respondents of community forest farmers who were taken purposively. To describe the social and economic conditions of the respondents, as well as analyze the characteristics and practices of community forest management, the data were analyzed quantitatively and qualitatively. The results showed that productive age, adequate level of education, extent of land tenure, social, ecological and economic motivations are factors that influence farmers' decisions to manage community forests. Farmers cultivate their community forest in a simple way, without using good community forest cultivation guidelines. Local government policies are very necessary to support the sustainability of community forest development, in order to achieve economic, ecological, and social needs obtained from community forest management.

Keywords: social economy characteristics of community, participation, community forest farmers, rural community

Downloads

Download data is not yet available.

References

Achmad B., Purwanto RH., Sabarnurdin S., dan Sumardi. 2015. Tingkat Pendapatan dan Curahan Tenaga Kerja Pada Hutan Rakyat di Kabupaten Ciamis. Jurnal Ilmu Kehutanan 9(2):105-116.
Arikunto S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Ed Revisi VI, Penerbit PT. Rineka Cipta, Jakarta.
Awang SA., Wahyu A., Barriatul H., Wahyu TW., dan Agus A. 2002. Hutan Rakyat Sosial Ekonomi dan Pemasaran. BPFE-Yogyakarta. Yogyakarta.
Badan Pusat Statistik. 2017. Tenaga Kerja Usia Produktif, Badan Pusat Statistik (online), dilihat Agustus 2017. https://www.bps.go.id/subject/6/tenaga-kerja.html
Dewandini SK. 2010. Motivasi Petani Dalam Budidaya Tanaman Mending di Kecamatan Minggir Kabupaten Sleman. Skripsi. Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret: Surakarta. 131 Hlm.
Dewi SB., Slamet BY., dan Nurbaya L. 2004. Peranan Hutan Rakyat dan Sistem Pengelolaannya Terhadap Pendapatan Petani di Desa Wates dan Tambah Rejo Kecamatan Gading Rejo Kabupaten Tanggamus. Jurnal Hutan Rakyat 6(2): 65-84.
Direktorat Jendral Pengusahaan Hutan. 1990. Pedoman Petunjuk Teknis Pemeliharaan. Jakarta.
Fanuzia AF. 2013. Kajian Pengambilan Keputusan Pemilihan Jenis Pohon Dalam Pengelolaan Hutan Rakyat. (Skripsi). Departemen Manajemen Hutan, Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Febryano IG., Didik S., dan Sudarsono S. 2009. Pengambilan Keputusan Pemilihan Jenis Tanaman dan Pola Tanam di Lahan Hutan Negara dan Lahan Milik: Studi Kasus di Desa Sungai Langka, Kecamatan Gedong Tataan, Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung. Jurnal Forum Pasca Sarjana 32: 129-143.
Fitriana. 2008. Pengaruh Periode Penyiangan Gulma Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Kacang Hijau (Vigna radiata L.) Varietas Kenari. Jurnal Agria 5 (1): 1-4.
Forest Watch Indonesia. 2014. Potret Keadaan Hutan Indonesia Periode 2009 - 2013. Bogor
Hendra S, Baba B, dan Suwardi. 2014. Analisis Potensi Pengembangan Hutan Rakyat di Kabupaten Lombok Tengah. Majalah Ilmiah Globe 16(1): 69-76.
Herawati N. dan Sasana H. 2013. Analisis Pengaruh Pendidikan, Upah Pengalaman Kerja, Jenis Kelamin Dan Umur Terhadap Produktivitas Tenaga Kerja Industri Shutllecock Kota Tegal. Diponegoro Journal of Economics 2(4): 1-8.
Indartik. 2008. Pengaruh Kebijakan Investasi Kehutanan Terhadap Kondisi Pasar Kayu Indonesia. Jurnal Penelitian Ssosial dan Ekonomi Kehutanan 5(1): 1-14.
Janudianto., Prahmono A., Napitupulu H., dan Rahayu S. 2013. Rubber Cultivation Guide for Small Scale Farmers. World Agroforestry Centre (ICRAF) Southeast Asia Regional. AgFor 5.
Jariyah NA., dan Wahyuningrum N. 2008. Karakteristik Hutan Rakyat di Jawa. Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan 5(1): 43-56.
Kaskoyo H., Mohammed AJ., and Inou M., 2014. Present State of Community Forestry (Hutan Kemasyarakatan/HKm) Program in a Protection Forest and Its Challenges: Case Study in Lampung Province, Indonesia. Journal of Forest Science 30(1): 15-29.
Kosasih AS., Sumarna Y., Mindawati N., dan Heriansyah I. 2002. Petunjuk Teknis Pemeliharaan dan Perlindungan pada Introduksi Jenis Pohon Hutan. Info Hutan No.151. Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan.Bogor: Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan dan Konservasi Alam.
Leni ASM dan Triyono E. 2018. Perkembangan Usia Memberikan Gambaran Kekuatan Otot Punggung Pada Orang Dewasa Usia 40-60 Tahun. Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan ‘Aisiyah Surakarta. GASTER 16(1).
Malian H, dan Aman D. 1999. Upaya Perbaikan Kualitas Bahan Olah Karet Rakyat. Forum Agro Ekonomi 17(02): 38-45.
Mardikanto T., dan Rasyid MA. 1996. Penyuluhan Pembangunan Kehutanan Kerjasama Departemen Kehutanan Dan Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret, Surakarta. Buku. Jakarta: Departemen Kehutanan. 145 Hlm.
Mashud N., Maliangkay RB., dan Nur M. 2013. Pengaruh Pemupukan Terhadap Pertumbuhan Vegetatif Tanaman Aren Belum Menghasilkan. Jurnal B. Palma 14(1): 13-19.
Pramono AA., Fauzi MA., Widyani N., Heriansyah I., dan Roshetko JM. 2010. Pengelolaan Hutan Jati Rakyat: Panduan lapangan untuk petani. CIFOR, Bogor, Indonesia.
Saihani A. 2011. Analisis Faktor Sosial Ekonomi Terhadap Pendapatan Petani Padi Ciherang di Desa Sungai Durait Tengah Kecamatan Babirik Kabupaten Hulu Sungai Utara. Jurnal Ziraa’ah 31(3): 219-225.
Supriatna J .2008. Melestarikan Alam Indonesia, Yayasan Obor Indonesia. Jakarta.
Suryandari EY. 2008. Analisis Permintaan Kayu Bulat Industri Pengolahan Kayu. Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan 5(1): 15-26.
Widayanti WT. 2012. Gaya Hidup Masyarakat Agroforestri Herbal dalam Mewujudkan Kesejahteraan Sosial Di Kabupaten Kulon Progo. Laporan Thematic Research Grants 2011.
Widiyanto J, Hairul B., dan Dahlan. 2012. Potensi dan Strategi Pengembangan Hutan Rakyat Di Kabupaten Bireuen Provinsi Aceh. Jurnal Manajemen Sumberdaya Lahan 1(1): 1-9.
Wolf ER. 1983. Petani: Suatu Tinjauan Antropologis. Sudarmanto M, penerjemah; Jakarta: Rajawali Pr. Terjemahan dari: Peasants.
Wulandari C., Bintoro A., Rusita., Santoso T., Duryat., Kaskoyo H., Erwin., dan Budiono P. 2018. Community Forestry Adoption Based on Multipurpose Tree Species Diversity Towards to Sustainable Forest Management in ICEF of University of Lampung, Indonesia. Biodiversitas 19 (3): 1102-1109.
Wulandari C. 2018. Policies That Transform Shifting Cultivation, and Encourage Community-Based Forest Management in Lampung Province, Indonesia. CABI.

Downloads

Published

08-02-2019

How to Cite

Anatika, E., Kaskoyo, H., Febryano, I. G., & Banuwa, I. S. (2019). Private Forest Management in Tulang Bawang Barat. Jurnal Sylva Lestari, 7(1), 42–51. https://doi.org/10.23960/jsl1742-51

Issue

Section

Articles

Statistics

 Abstract views: 219 times
 PDF downloaded: 659 times

Metrics