Analysis of the Urban Forest Status in Bandar Lampung City

Authors

  • Agung Permada Yusuf Jurusan Kehutanan, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung
  • Arief Darmawan Jurusan Kehutanan, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung
  • Dian Iswandaru Jurusan Kehutanan, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung

DOI:

https://doi.org/10.23960/jsl27235-243

Abstract

Urban forest is one form of green open space. Urban forests play an important role in maintaining the sustainability of ecological functions in a city. This role could only run optimally with the availability of urban forests. The purpose of this study is to analyze the status of land ownership and analyze the efforts that can be made in maintaining urban forests. This study used image analysis, interviews, and field observations. From the results of this study, the status of urban forests based on the Mayor of Bandar Lampung Decree in 2010 had different statuses at each location. The urban forest ownership does not exclusively belong to the government. Of the 5 locations, only 1 location owned by the Bandar Lampung City Government, with 1 location that is not recognized (problematic), 1 location did not have a certificate of rights yet, and 2 other locations were private locations. The best effort that could be made to maintain the existence of urban forests is to control urban forest land as ownership in the name of the City Government with the support of certain regulations that can be done.

Keywords: land status, urban forest, Lampung

Downloads

Download data is not yet available.

References

Agus, F., Azhari, M., Armanda, A., Silalahi, W., and Kusnandar, K. 2017. Studi Pendahuluan: Perancangan Web SIG Pendukung Keputusan Untuk Penentuan Lokasi Hutan Kota Balikpapan. Jurnal Ilmiah Ilmu Komputer 12(2): 118–122. DOI: 10.30872/jim.v12i2.781
Ahmad, F., Arifin, H. S., Dahlan, E. N., Effendy, S., and Kurniawan, R. 2016. Analisis Hubungan Luas Ruang Terbuka Hijau (RTH) dan Perubahan Suhu di Kota Palu. Jurnal Hutan Tropis 13(2): 173–180. DOI: 10.20527/JHT.V13I2.1533
Akhmaddhian, S., and Fathanudien, A. 2015. Partisipasi Masyarakat dalam Mewujudkan Kuningan sebagai Kabupaten Konservasi (Studi di Kabupaten Kuningan). Unifikasi : Jurnal Ilmu Hukum 2(1): 67–95. DOI: 10.25134/unifikasi.v2i1.26
Alfian, R., Budiarti, T., and Nasrullah, N. 2017. Pengaruh Bentuk Hutan Kota terhadap Kenyamanan Termal di Sekitar Hutan Kota. Buana Sains 16(2): 101–110. DOI: 10.33366/BS.V16I2.415
Alvey, A. A. 2006. Promoting and preserving biodiversity in the urban forest. Urban Forestry and Urban Greening 5(4): 195–201. DOI: 10.1016/j.ufug.2006.09.003
Ardani, C., Hanafi, N., and Pribadi, T. 2016. Perkiraan Luas Ruang Terbuika Hijau untuk Memenuhi Kebutuhan Oksigen di Kota Palangkaraya. Jurnal Hutan Tropis 1(1): 32–38. DOI: 10.20527/JHT.V1I1.1481
Fahmi, F., Sitorus, S. R. ., and Fauzi, A. 2016. Evaluasi Pemanfaatan Penggunaan Lahan Berbasis Rencana Pola Ruang Kota Baubau, Provinsi Sulawesi Tenggara. Tataloka 18(1): 27–39. DOI: 10.14710/tataloka.18.1.27-39
Farisi, S. Al, Ramdlani, S., and Haripradianto, T. 2017. Pengoptimalan Fungsi Ruang Terbuka Hijau Pada Komplek Hutan Kota Velodrom Sawojajar. Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur 5(2).
Hamzah, Tami, R. P., and Nursanti. 2016. Peningkatan Populasi dan Keragaman Jenis Hutan Kota dengan Peran Serta Masyarakat di Kota Jambi. Jurnal Pengabdian pada Masyarakat 31(1): 44–51.
Handoyo, F., Hakim, L., and Leksono, A. S. 2016. Analisis Potensi Ruang Terbuka Hijau Kota Malang Sebagai Areal Pelestarian Burung. Jurnal Pembangunan dan Alam Lestari University of Brawijaya 7(2): 86–95.
Hendriani, A. S. 2016. Ruang Terbuka Hijau sebagai Infrastruktur Hijau Kota pada Ruang Publik Kota (Studi Kasus: Alun-Alun Wonosobo. Jurnal Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat 2: 74–81.
Imansari, N., and Khadiyanta, P. 2015. Penyediaan Hutan Kota dan Taman Kota sebagai Ruang Terbuka Hijau (RTH) Publik Menurut Preferensi Masyarakat di Kawasan Pusat Kota Tangerang. Ruang 1(3): 101–110. DOI: 10.14710/RUANG.1.3.101-110
Iswari, A. N. 2012. Strategi Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Surabaya dalam Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) untuk Mewujudkan Pembangunan Berkelanjutan dan Berwawasan Lingkungan. Kebijakan dan Manajemen Publik Universitas Airlangga 4(4): 1–9.
Khambali, I. 2017. Model Perencanaan Vegetasi Hutan Kota. Penerbit ANDI, Yogyakarta.
Livesley, S. J., McPherson, G. M., and Calfapietra, C. 2016. The Urban Forest and Ecosystem Services: Impacts on Urban Water, Heat, and Pollution Cycles at the Tree, Street, and City Scale. Journal of Environment Quality 45(1): 119. DOI: 10.2134/jeq2015.11.0567
Lubis, S. H., Arifin, H. S., and Samsoedin, I. 2013. Analisis Cadangan Karbon Pohon pada Lanskap Hutan Kota di DKI Jakarta. Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan 10(1): 1–20. DOI: 10.20886/jsek.2013.10.1.1-20
Madjowa, N. F. 2018. Fungsi Ekologi sebagai Penyerap Limpasan Air Hujan pada Taman Kota. Fraktal : Jurnal Arsitektur, Kota dan Sains 2(2): 41–50.
Purbawiyatna, A., Kartodihardjo, H., Alikodra, H. S., and Prasetyo, L. B. 2012. Analisis Kebijakan Pengelolaan Hutan Rakyat untuk Mendorong Fungsi Lindung. Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan 2(1): 1–10. DOI: 10.29244/JPSL.2.1.1
Rawung, F. C. 2015. Efektivitas Ruang Terbuka Hijau (RTH) dalam Mereduksi Emisi Gas Rumah Kaca (GRK) di Kawasan Perkotaan Boroko. Media Matrasain 12(2): 17–32.
Rijal, S. 2008. Kebutuhan Ruang Terbuka Hijau di Kota Makassar Tahun 2017. Jurnal Hutan dan Masyarakat 3(1): 65–77.
Sanger, Y. Y. J., Rino, R., and Rombang, J. A. 2016. Pengaruh Tipe Tutupan Lahan terhadap Iklim Mikro di Kota Bitung. Agri-Sosioekonomi 12(3A): 105–116.
Setyati, R., and Utomo, W. 2015. Implementasi Kebijakan Penataan Ruang Terbuka Hijau Kawasan Perumahan Kota Banjarbaru. Jurnal Kebijakan dan Administrasi Publik 19(1): 59–70. DOI: 10.22146/jkap.7534
Subarudi, and Samsoedin, I. 2012. Kajian Kebijakan Hutan Kota: Studi Kasus di Daerah Khusus Ibukota Jakarta (DKI). Jurnal Analisis Kebijakan Kehutanan 9(2): 144–153.
Sunaryo, D. K. 2015. Studi Hubungan Ruang Terbuka Hijau, Temperatur Lingkungan Perkotaan dan Kebutuhan Konsumsi Oksigen dengan Sistem Informasi Geografis. in: Prosiding Seminar Teknologi 2015.
Tisnanta, and Ummah, R. 2016. Ruang Terbuka Hijau Kota Metro Lampung dan Pandangan Aspek Keagamaan. Kontekstualita: Jurnal Penelitian Sosial Keagamaan Pusat Penelitian, Institut Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin 31(1): 55–80.
Tsunetsugu, Y., Park, B. J., Ishii, H., Hirano, H., Kagawa, T., and Miyazaki, Y. 2007. Physiological Effects of Shinrin-yoku (Taking in the Atmosphere of the Forest) in an Old-Growth Broadleaf Forest in Yamagata Prefecture, Japan. Journal of Physiological Anthropology 26(2): 135–142. DOI: 10.2114/jpa2.26.135
Wahyuni, T., and Samsoedin, I. 2012. Kajian Aplikasi Kebijakan Hutan Kota di Kalimantan Timur. Jurnal Analisis Kebijakan Kehutanan 9(3): 219–239. DOI: 10.20886/jakk.2012.9.3.219-239
Wuisang, C. E. V. 2015. Konservasi Biodiversitas di Wilayah Perkotaan: Evaluasi Lansekap Koridor Hijau di Kota Manado. Media Matrasain 12(2): 47–60.
Zuhaidha, S. A., Santoso, S., and Maesaroh, M. 2014. Perencanaan Strategi Pengembangan Ruang Terbuka Hijau Kota Semarang (Studi Kasus : Hutan Wisata Tinjomoyo). Journal of Public Policy and Management Review 3(2): 390–399. DOI: 10.14710/JPPMR.V3I2.5168

Downloads

Published

28-05-2019

How to Cite

Yusuf, A. P., Darmawan, A., & Iswandaru, D. (2019). Analysis of the Urban Forest Status in Bandar Lampung City. Jurnal Sylva Lestari, 7(2), 235–243. https://doi.org/10.23960/jsl27235-243

Issue

Section

Articles

Statistics

 Abstract views: 149 times
 PDF downloaded: 0 times

Metrics