Analisis Kesesuaian Kawasan Mangrove sebagai Objek Daya Tarik Ekowisata di Desa Siahoni, Kabupaten Buru Utara Timur, Provinsi Maluku (Mangrove Suitability Analysis as an Object of Ecotourism Attraction in Siahoni Village, Buru Utara Timur Regency, Maluku Province)

Authors

  • Yosevita Theodora Latupapua Jurusan Kehutanan, Fakultas Pertanian, Universitas Pattimura
  • Ronny Loppies Jurusan Kehutanan, Fakultas Pertanian, Universitas Pattimura
  • Fitrah D.S. Fara Jurusan Kehutanan, Fakultas Pertanian, Universitas Pattimura

DOI:

https://doi.org/10.23960/jsl37267-276

Abstract

Most of the area in East Buru Utara Regency, Maluku Province are categorized as coastal lowlands, especially the Teluk Kayeli area. This area has the potential to be developed into a destination area for mangrove ecotourism destination due to its natural and preserved mangrove. The purpose of this study was to analyze the suitability of mangrove areas as an object of ecotourism attraction in Siahoni Village, Buru Utara Timur Regency, Maluku Province. The research approach is descriptive quantitative, using the survey method. Primary data including thickness, density, biota, and type of mangrove were collected through field observation at four observation stations, while secondary data including geographical condition, village monograph, and tide data were collected through literature study. Vegetation data were analyzed by measuring the relative density of each plant species and tourism suitability was analyzed by using tourism suitability index (TSI). Also, a SWOT analysis was also conducted to determine the strategy for developing mangrove ecotourism. Mangrove species observed in mangrove ecosystem at Teluk Kayeli, Siahoni Village consisted of Avicennia lanata, Sonneratia caseolaris, Bruguiera gymnorrhiza, Ceriops tagal, Nypa frutican, Rhizophora apiculata, Rhizophora mucronata, Rhizophora stylosa, Scyphyphora hydrophyllaceae, dan Xylocarpus granatum. The results showed that the TSI of mangroves at the observation station 1, 2, 3, and 4 were 65%, 72%, 72%, and 69%, respectively, and corresponded to the S2 category (suitable). Efforts to improve the suitability index of the mangrove area as an object of ecotourism attraction could be done through rehabilitation and reforestation, hence the environmental attraction and ecological function of the mangrove area could be improved.

Keywords: ecotourism, Maluku, mangrove, tourism suitability index

Downloads

Download data is not yet available.

References

Agussalim, A., and Hartoni. 2014. Potensi Kesesuaian Mangrove sebagai Daerah Ekowisata di Pesisir Muara Sungai Musi Kabupaten Banyuasin. Maspari Journal : Marine Science Research 6(2): 148–156.
Andronicus. 2017. Pengembangan Ekowisata Berbasis Masyarakat di Kawasan Pesisir Desa Bahoi, Kabupaten Minahasa Utara, Provinsi Sulawesi Utara. Institut Pertanian Bogor.
Butar, V. B., Duryat, and Hilmanto, R. 2019. Strategi Pengembangan Hutan Rakyat di Desa Bandar dalam Kecamatan Sidomulyo Kabupaten Lampung Selatan. Jurnal Sylva Lestari 7(1): 110–117. DOI: 10.23960/jsl17110-117
Fitriana, D., Johan, Y., and Renta, P. P. 2016. Analisis Kesesuaian Ekowisata Mangrove Desa Kahyapu Pulau Enggano. Jurnal Enggano 1(2): 64–73. DOI: 10.31186/jenggano.1.2.64-73
Iswahyudi, Kusmana, C., Hidayat, A., and Noorachmat, B. P. 2019. Evaluasi Kesesuaian Lahan Untuk Rehabilitasi Hutan Mangrove Kota Langsa Aceh. Jurnal Matematika Sains dan Teknologi 20(1): 45–56.
Kathiresan, K. 2012. Importance of Mangrove Ecosystem. International Journal of Marine Science 2(10): 70–89. DOI: 10.5376/ijms.2012.02.0010
Meizannur, and Wulandari, C. 2015. Analisis Pengembangan Obyek Wisata Alam Di Resort Balik Bukit Taman Nasional Bukit Barisan Selatan. Jurnal Sylva Lestari 3(1): 51–62. DOI: 10.23960/jsl1351-62
Muhamad, F. 2012. Model Ekowisata Kawasan Hutan Mangrove Berbasis Daya Dukung Fisik Kawasan Dan Resiliensi Ekologi (Kasus Ekowisata Mangrove Blanakan, Subang, Jawa Barat). Institut Pertanian Bogor.
Mukhlisi. 2018. Potensi Pengembangan Ekowisata Mangrove di Kampung Tanjung Batu, Kecamatan Pulau Derawan, Kabupaten Berau. Jurnal Manusia dan Lingkungan 24(1): 23–30. DOI: 10.22146/jml.22939
Mulyadi, E., and Fitriani, N. 2012. Konservasi Hutan Mangrove sebagai Ekowisata. Jurnal Ilmiah Teknik Lingkungan.
Parmadi, E. H., Dewiyanti, I., and Karina, S. 2016. Indeks Nilai Penting Vegetasi Mangrove di Kawasan Kuala Idi, Kabupaten Aceh Timur. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kelautan Perikanan Unsyiah 1(1): 82–95.
Prihadi, D. J., Riyantini, I. R., and Ismail, M. R. 2018. Pengelolaan Kondisi Ekosistem Mangrove dan Daya Dukung Lingkungan Kawasan Wisata Bahari Mangrove Di Karangsong Indramayu. Jurnal Kelautan Nasional 13(1): 53–64. DOI: 10.15578/jkn.v1i1.6748
Purnobasuki, H. 2012. Pemanfaatan Hutan Mangrove Sebagai Penyimpan Karbon. Buletin PSL Universitas Surabaya 28: 3–5.
Rahmayani, H., and Achnes, S. 2015. Ekowisata Mangrove sebagai Kawasan Perlindungan Sumberdaya Alam dan Nilai Budaya di Bandar Bakau Kota Dumai. Jurnal Online Mahasiswa (JOM) Bidang Ilmu Sosial dan Ilmu Politik 2(1): 1–11.
Sadik, M., Muhiddin, A. H., and Ukkas, M. 2017. Kesesuaian Ekowisata Mmangrove Ditinjau Dari Aspek Biogofisik Kawasan Pantai Gonda Di Desa Laliko Kecamatan Cempalagian Kabupaten Polewali Mandar. Jurnal Ilmu Kelautan SPERMONDE Universitas Hasanuddin 3(2): 25–33.
Sari, I. P., Yoza, D., and Sribudiani, E. 2015. Analisis Kelayakan Ekosistem Mangrove Sebagai Objek Wisata di Desa Teluk Pambang Kecamatan Bantan Kabupaten Bengkalis. Jurnal Online Mahasiswa (JOM) Bidang Pertanian 2(1): 1–10.
Saru, A. 2014. Potensi Ekologis dan Pengelolaan Ekosistem Mangrove di Wilayah Pesisir. (IPB Press, ed.) IPB Press, Bogor.
Sawitri, R., Bismark, M., and Karlina, E. 2013. Ekosistem Mangrove sebagai Objek Wisata Alam di Kawasan Konservasi Mangrove dan Bekantan di Kota Tarakan. Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam 2013(3): 297–314. DOI: 10.20886/jphka.2013.10.3.297-314
Setiawan, H. 2013. Status Ekologi Hutan Mangrove Pada Berbagai Tingkat Ketebalan. Jurnal Penelitian Kehutanan Wallacea 2(2): 104–120. DOI: 10.18330/jwallacea.2013.vol2iss2pp104-120
Siadari, T. P., Hilmanto, R., and Hidayat, W. 2013. Potensi Kayu Rakyat dan Strategi Pengembangannya (Studi Kasus) di Hutan Rakyat Desa Buana Sakti Kecamatan Batanghari Kabupaten Lampung Timur. Jurnal Sylva Lestari 1(1): 75–84. DOI: 10.23960/jsl1175-84
Sinulingga, R., Baiquni, M., and Purnama, S. 2016. Pengelolaan Sumberdaya Air untuk Pengembangan Pariwisata di Pulau Pari, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta. Majalah Geografi Indonesia 29(2): 177–186. DOI: 10.22146/mgi.13120
Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Alfabeta, Bandung.
Susi, S., Adi, W., and Sari, S. P. 2018. Potensi Kesesuaian Mangrove Sebagai Daerah Ekowista Di Dusun Tanjung Tedung Sungai Selan Bangka Tengah. Akuatik: Jurnal Sumberdaya Perairan 12(1): 65–73. DOI: 10.33019/akuatik.v12i1.693
Umam, K., Tjondro Winarno, S., and Sudiyarto, S. 2015. Strategi Pengembangan Ekowisata Mangrove Wonorejo Surabaya. AGRARIS: Journal of Agribusiness and Rural Development Research 1(1): 38–42. DOI: 10.18196/agr.116
Usman, L., Syamsuddin, and Hamzah, S. N. 2013. Analisis Vegetasi Mangrove di Pulau Dudepo Kecamatan Anggrek, Kabupaten Gorontalo Utara. Jurnal Nike 1(1): 11–17.
Yulianda, F. 2007. Ekowisata Bahari sebagai Alternatif Pemanfaatan Sumberdaya Pesisir Berbasis Konservasi. in: Seminar Sains 21.

Downloads

Published

29-09-2019

How to Cite

Latupapua, Y. T., Loppies, R., & Fara, F. D. (2019). Analisis Kesesuaian Kawasan Mangrove sebagai Objek Daya Tarik Ekowisata di Desa Siahoni, Kabupaten Buru Utara Timur, Provinsi Maluku (Mangrove Suitability Analysis as an Object of Ecotourism Attraction in Siahoni Village, Buru Utara Timur Regency, Maluku Province). Jurnal Sylva Lestari, 7(3), 267–276. https://doi.org/10.23960/jsl37267-276

Issue

Section

Articles

Statistics

 Abstract views: 170 times
 PDF downloaded: 0 times

Metrics